DESENTRALISASI FISKAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Abstract
Besarnya kewenangan yang dimiliki daerah melalui aliran kewenangan otonomi daerah melalui desentralisasi politik dan fiskal, yang seharusnya menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatnya kesejahteraan rakyat, ternyata justru lebih banyak menghasilkan â€aristokrat†lokal dalam pembangunan lokal yang cenderung elitis. Dalam kondisi demikian, tentulah terkendala dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berjalan seiring dengan meningkatnya kewenangan daerah. Hal ini tidak sejalan dengan apa yang dicita-citakan dari dilaksanakannya otonomi daerah. Modus-modus bagi tindak pidana korupsi juga semakin menjalar di daerah, jika kita melihat laporan KPK, trend korupsi menjadi semakin beragam. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab utama dalam permasalahan desentralisasi fiskal serta memberikan rekomendasi kebijakan dalam penguatan tata kelola pemerintahan daerah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini adalah penguatan Aparat Pengawas Internal Pemerintah, akuntabilitas, dan transparansi serta penguatan tata kelola pemerintahan yang mengedepankan supremasi hukum.
Â
Kata kunci: desentralisasi fiskal, korupsi, otonomi daerah
Â
Â
ABSTRACT
Â
The magnitude of the authority possessed by the regions through the through political and fiscal decentralization, which should have resulted in better public services and increased people's welfare, has in fact produced more local “aristocrats†in local development which tends to be elitist. In such conditions, of course, there are obstacles in efforts to improve people's welfare which goes hand in hand with increasing regional authority. This is not in line with what is aspired from the implementation of regional autonomy. The modes of corruption are also increasingly spreading in the regions, if we look at the KPK report, the trend of corruption is becoming increasingly diverse. This paper aims to identify the main causes of fiscal decentralization problems and provide policy recommendations in strengthening local governance. The method used in this paper is qualitative with a normative juridical approach. The recommendations given are strengthening the Government's Internal Supervisory Apparatus, accountability, and transparency as well as strengthening governance that prioritizes the rule of law.
Â
Keywords: corruption, fiscal decentralization, regional autonomy
Full Text:
PDFReferences
Azwar, A., & Subekan, A. (2022). Does Democracy Reduce Corruption in Indonesia?. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 25(3), 195-208.
Christia, A. M., & Ispriyarso, B. (2019). Desentralisasi Fiskal dan Otonomi Daerah. Law Reform, 15(1).
Damanhuri, D. S. (2010). Ekonomi Politik dan Pembangunan, Cetakan 1. Bogor: IPB Press.
Dupuy, K., & Neset, S. (2018). The Cognitive Psychology of Corruption. Micro-level Explanations for Unethical Behavior, U4(2).
Ibrahim, J. (2013). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia.
Kharisma, B. (2013). Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi: Sebelum dan Sesudah Era Desentralisasi Fiskal di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 14(2), 101-119.
Kustiawan. (2011). Otonomi Daerah dan Desentralisasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal FISIP Universitas Maritim Raja ALi Haja.
Lagunes, P. F. (2012). Corruption’s Challenge to Democracy: A Review of The Issues. Politics & Policy, 40(5), 802-826. doi:10.1111/j.1747-1346.2012.00.
Mukiwihandono, R. (2020). Pengaruh Tata Kelola terhadap Pencapaian Tujuan Desentralisasi Fiskal. Jurnal PKN STAN.
Faisal & Nasution, A. H. (2016). Otonomi Daerah: Masalah dan Penyelesaiannya di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 4(2).
Noor, M. (2012). Memahami Desentralisasi Indonesia. Yogyakarta: Interpena.
Palifka, B. (2015). A Review of Drivers of Corruption: a Brief Review, by Tina Søreide. Crime, Law and Social Change, 63(1-2), 111–114. doi:10.1007/s10611-015-9555-9
Pertiwi, K., & Ainsworth, S. (2021). “Democracy is The Cure?â€: Evolving Constructions of Corruption in Indonesia 1994–2014. Journal of Business Ethics, 173(3), 507-523.
Susilowati, M. W. K., Christie, A. A. M., Hastuti, P. R., & Matitaputty, S. J. (2021). Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Efisiensi Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat. Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.33370/jmk.v19i1.734
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Manajemen Kewirausahaan
Indexed By:
Jurnal Manajemen Kewirausahaan
Publish by LP2M Universitas IPWIJA (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta)
Gd. H.R. Soemitro Lt. 2 Jl. Ledta Natsir No. 7 Nagrak, Gunung Puteri, Bogor